Kelurahan Desa Bungurasih memperingati Hari Sumpah Pemuda 2024 dengan semangat kebangsaan yang membara dan penuh makna. Peringatan ini tidak hanya menjadi ritual tahunan, tetapi juga momen refleksi bersama untuk menggugah kembali semangat perjuangan dan persatuan bangsa yang telah diwariskan oleh para pemuda terdahulu. Pada 28 Oktober ini, warga Desa Bungurasih secara tidak langsung memperingati Sumpah Pemuda dengan penuh rasa hormat, menjadikan ikrar persatuan sebagai inspirasi dan pengingat pentingnya persatuan yang menjadi tonggak sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Peringatan ini kembali menegaskan bahwa persatuan dan kesatuan adalah kekuatan utama dalam menghadapi tantangan serta meraih cita-cita bersama.
Hari Sumpah Pemuda yang diperingati setiap tahun tidak hanya menjadi ajang untuk mengenang sejarah, tetapi juga untuk memperkuat kembali semangat kebangsaan di tengah perubahan zaman yang dinamis. Di tengah derasnya arus globalisasi dan perubahan sosial, semangat Sumpah Pemuda tetap relevan sebagai pengingat bahwa perbedaan tidak seharusnya menjadi penghalang, melainkan kekayaan yang perlu dirangkul dan dijaga. Dalam suasana penuh patriotisme, peringatan ini menjadi momentum bagi masyarakat, terutama generasi muda, untuk merefleksikan peran mereka dalam menjaga keutuhan dan memajukan bangsa.
Sejarah Sumpah Pemuda menjadi salah satu tonggak penting dalam perjuangan bangsa Indonesia untuk meraih kemerdekaan. Pada awal abad ke-20, Indonesia masih berada di bawah kekuasaan penjajah Belanda yang menjalankan politik devide et impera atau pecah-belah untuk melemahkan rakyat pribumi. Kondisi ini menyebabkan rakyat Indonesia terfragmentasi berdasarkan suku, agama, dan wilayah, yang pada akhirnya memperlemah perlawanan terhadap penjajahan. Kesadaran bahwa perpecahan adalah penghalang utama dalam perjuangan melawan penjajahan mulai tumbuh di kalangan pemuda. Mereka menyadari bahwa hanya dengan bersatu, Indonesia bisa membangun kekuatan yang besar untuk meraih kemerdekaan.
Kongres Pemuda I: Langkah Awal Menyatukan Pemuda
Sumber: fahum.umsu.ac.id
Pada tahun 1926, para pemuda dari berbagai latar belakang dan organisasi berkumpul dalam Kongres Pemuda I yang diadakan di Batavia, yang sekarang dikenal sebagai Jakarta. Kongres ini bertujuan untuk mempertemukan ide-ide dan menyatukan gerakan pemuda yang tersebar di seluruh Nusantara. Meski Kongres Pemuda I belum mencapai hasil yang signifikan dalam hal kesepakatan bersama, pertemuan ini menjadi titik awal yang penting. Dalam pertemuan tersebut, para pemuda mulai membangun jaringan solidaritas yang menjadi dasar untuk mewujudkan visi bersama, yaitu Indonesia merdeka. Kongres ini menunjukkan bahwa persatuan bukanlah hal yang mustahil, meskipun tantangan yang dihadapi begitu besar.
Kongres Pemuda II: Deklarasi Bersejarah
Sumber: inews.id
Dua tahun kemudian, pada 27-28 Oktober 1928, Kongres Pemuda II digelar di Batavia dengan semangat yang lebih besar dan tekad yang lebih bulat. Kongres ini dihadiri oleh berbagai organisasi pemuda dari seluruh Nusantara, seperti Jong Java, Jong Sumatra, Jong Celebes, Jong Ambon, Jong Islamieten Bond, Pemuda Betawi, dan banyak lainnya. Kongres ini menjadi arena bagi para pemuda untuk merumuskan langkah-langkah strategis dalam perjuangan kemerdekaan. Di tengah perbedaan latar belakang, mereka memiliki tujuan yang sama, yakni persatuan untuk melawan penjajah. Diskusi yang berlangsung dalam kongres tersebut diwarnai dengan semangat patriotisme dan keinginan kuat untuk membangun bangsa yang merdeka dan berdaulat.
Pada hari kedua Kongres Pemuda II, para peserta mengumandangkan ikrar yang kemudian dikenal sebagai Sumpah Pemuda. Ikrar ini terdiri dari tiga butir penting, yaitu
Sumpah Pemuda menjadi simbol persatuan dan komitmen para pemuda untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan. Ikrar ini bukan hanya sekadar pernyataan, tetapi merupakan janji yang membawa dampak besar dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia. Deklarasi ini menegaskan bahwa persatuan adalah kekuatan utama dalam melawan penjajahan dan mewujudkan kemerdekaan.
Sumpah Pemuda memiliki makna yang sangat mendalam bagi bangsa Indonesia. Ikrar ini merupakan bukti nyata bahwa pemuda Indonesia pada masa itu mampu mengesampingkan perbedaan demi mewujudkan tujuan bersama. Mereka menyadari bahwa kekuatan sejati terletak pada persatuan, bukan pada perpecahan. Sumpah Pemuda mengajarkan bahwa keberagaman bukanlah hambatan, melainkan kekayaan yang harus disatukan untuk membangun bangsa yang kuat. Dalam konteks saat ini, nilai-nilai Sumpah Pemuda tetap relevan dan menjadi pengingat bahwa persatuan adalah fondasi utama dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Sumpah Pemuda memberikan dampak besar dalam pergerakan nasional dan menjadi inspirasi bagi generasi berikutnya. Setelah deklarasi Sumpah Pemuda, semangat nasionalisme semakin kuat dan gerakan pemuda menjadi lebih terorganisir. Para pemuda memainkan peran penting dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia melalui berbagai aksi dan pergerakan. Hingga saat ini, Sumpah Pemuda tetap dikenang sebagai tonggak sejarah yang mengajarkan pentingnya persatuan di tengah perbedaan. Peringatan Sumpah Pemuda setiap tahun menjadi momen refleksi untuk memperkuat komitmen dalam menjaga persatuan dan membangun Indonesia yang lebih baik di masa depan.
Melalui semangat Sumpah Pemuda, diharapkan generasi muda Indonesia terus berkontribusi untuk kemajuan bangsa dengan menjaga persatuan, mempererat solidaritas, dan membangun persaudaraan di tengah keberagaman. Semangat yang diwariskan oleh para pemuda pada tahun 1928 menjadi pelajaran berharga bahwa dengan persatuan, bangsa Indonesia dapat menghadapi berbagai tantangan dan meraih cita-cita bersama.
Sumber: